EVALUASI PEMBELAJARAN







EVALUASI PEMBELAJARAN
Dosen pengampu: Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd

A.  PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi yang terjadi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan dalam proses pembelajaran. Untuk memperoleh keputusan tersebut maka diperlukanlah sebuah proses evaluasi dalam pembelajaran atau yang disebut juga dengan evaluasi pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu kompetensi guru sebagai pendidik. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2010 dalam Dirman (2014:iv) bahwa kompetensi guru meliputi:
  1.  Kompetensi Paedagogi, terdiri dari tujuh kompetensi, yaitu:
           a.  Menguasai karaketristik peserta didik 
           b.  Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendididk 
           c.  Pengembangan kurikulum 
           d.  Kegiatan pembelajaran yang mendidik 
           e.  Pengembangan potensi peserta didik 
           f.   Komunikasi dengan peserta didik 
           g.  Penilaian dan evaluasi

      2.  Kompetensi Kepribadian
           a.  Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, social, dan kebudayaan nasional 
           b.  Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 
           c.   Etos kerja, rasa tanggung jawab yang tinggi, dan rasa bangga menjadi guru

      3.  Kompetensi Sosial

           a.  Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 
           b.  Komunikasi dengan sesame guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik,     

                  dan  masyarakat           

     4.   Kompetensi Profesional

           a.   Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pokir keilmuan yang mendukung 

                  mata pelajaran yang diampu                
           b.    Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif  

  
    Oleh karena itu, guru sebagai pendidik harus dapat melaksanakan proses penilaian dan evaluasi 
   dengan baik.

B.   PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi berasal dari kata Evaluation (bahasa Ingggris). Kata tersebut diserap dalam pembendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi "Evaluasi". Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga nilai berdasarkan kriteria tertentu.
Dalam hubungan dengan kegiatan pendidikan dan pembelajaran, evaluasi mengandung beberapa pengertian, diantaranya adalah:
  • Menurut Suchman sebagaimana yang dikutip oleh Arikunto (1996) bahwa memandang    evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai bebarapa kagiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
  • Menurut Mehrens dan Lehman yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (2006), evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
  • Evaluasi pendidikan menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown dalam Maman (2017:1) adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya).
  • Menurut Lembaga Administrasi Negara dalam Maman (2017:1), Evaluasi pendidikan adalah : Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
  • Menurut Oemar Hamalik (2002), evaluasi adalah proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assess) keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu system pengajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi, yaitu sebagai berikut:
  • Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan berkahirnya pengajaran.
  • Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran.
  • Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkaninformasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.
Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Pencapaian perkembangan siswa perlu diukur, baik posisi siswa sebagai individu maupun posisinya di dalam kelompok. Hal yang demikian perlu disadari oleh seorang guru karena pada umumnya siswa masuk kelas dengan kamampuan bervariasi. Ada siswa yang cepat menangkap materi pelajaran, tetapi ada pula yang tergolong memiliki kecepatan biasa dan ada pula yang tergolong lambat. Guru dapat mengevaluasi pertumbuhan kemampuan siswa tersebut dengan mengetahui apa yang mereka kerjakan dari awal sampai akhir belajar.

C.  TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI
Ngalim Purwanto (2006) menjelaskan tentang tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan kurikuler. Disamping itu juga dapat digunakan guru dan pengawas pendidikan untuk mengukur dan menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode mengajar yang digunakan.
Dalam Maman (2017:10-11)  tujuan evaluasi terbagi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
  1.  Tujuan umum

           a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan bukti/ petunjuk   
               mengenai  taraf perkembangan atau kemajuan peserta didik setelah menempuh  

               kegiatan pembelajaran  untuk mencapai tujuan-tujuan kurikuler dalam jangka
               waktu yang telah
ditentukan.             
          b. Untuk mengetahui  tingkat efektifitas dari proses pembelajaran peserta didik dan 

             metode  yang digunakan oleh pendidik.           

      2.  Tujuan khusus
           a. Untuk merangsang kegiatan peserta diidk dalam menempuh program pembelajaran 
              sehingga  peserta didik dapat memperbaiki atau meningkatkan prestasi masing-
              masing. 
           b. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan 
               ketidakberhasilan  peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga

                dapat dicari dan ditemukan 
jalan keluar untuk memperbaikinya.
              
Dalam keseluruhan proses pembelajaran, secara garis besar evaluasi mempunyai beberapa fungsi penting, yaitu:
  • Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan atau ketrampilan yang telah diberikan oleh seorang guru
  • Untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar
  • Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar
  • Sebagai sarana umpan balik bagi guru, yang bersumber dari siswa
  • Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa
  • Sebagai laporan hasil belajar kepada para orang tua wali siswa
D.  PRINSIP EVALUASI HASIL BELAJAR
Secara umum, ruang lingkup dari evaluasi pembelajaran mencakup 3 komponen, yaitu:
1.   Evaluasi program pembelajaran 
2.   Evaluasi proses pembelajaran
 
Evaluasi hasil pembelajaran 
Dalam Maman (2017:32,) evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik, apabila pelaksanaannya berpegang pada 3 prinsip:
1.   Prinsip keseluruhan (comprehensive) 
      Evaluasi hasil belajar harus mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan 
      perkembangan  atau perubahan tingkah laku peserta didik, sehingga bukan hanya ranah 
       kognitif  saja yang dievaluasi namun juga ranah afektif dan psikomotor.      
2.  Prinsip kesinambungan (continuity) 
     Evaluasi belajar harus dilakukan secara teratur, terencana, dan terjadwal agar evaluator 
     memperoleh informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan atau 
     perkembangan  peserta diidk secara utuh. 
3.   Prinsip obyektifitas (objectivity)
     Evaluator harus senantiasa berfikir dan bertindak  wajar, melaksanakan evaluasi sesuai  
     keadaan yang sebenarnya,  dan tidak dicampuri  oleh kepentingan-kepentingan
      subyektif.

E.   PENILAIAN , PENGUKURAN, DAN TES
1. Penilaian
Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment.  Anthony J.Nitko dalam Arifin (2012:7-8) menjelaskan “assessment is a broad term defined as a process for obtaining information that is used for making decisions about students, curricula and programs, and educational policy”. (penilaian adalah suatu proses untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk membuat keputusan tentang peserta didik, kurikulum, program, dan kebijakan pendidikan). Dalam hubungannya dengan proses dan hasil belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.
2. Pengukuran
Wiersma dan Jurs dalam Arifin (2012:7), bahwa “technically, measurement is the assignment of numerals to objects or events according to rules that give numeral quantitative meaning”. (secara teknis, pengukuran adalah pengalihan dari angka ke objek atau peristiwa sesuai dengan aturan yang memberikan makna angka secara kuantitatif). Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada sesuatu. Kata “sesuatu” bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja belajar, white board, dan sebagainya. Dalam proses pengukuran, tentu guru harus menggunakan alat ukur (tes atau non-tes). Alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi.
3. Tes
Istilah tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piring atau jambangan dari tanah liat. Istilah tes ini kemudian dipergunakan dalam lapangan psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara untuk menyelidiki seseorang . Sebagaimana dikemukakan Sax dalam Arifin (2012:6) bahwa “a test may be defined as a task or series of task used to obtain systematic observations presumed to be representative of educational or psychological traits or attributes”. (tes dapat didefinisikan sebagai tugas atau serangkaian tugas yang digunakan untuk memperoleh pengamatan-pengamatan sistematis, yang dianggap mewakili ciri atau aribut pendidikan atau psikologis).
S. Hamid Hasan dalam Arifin (2012 : 6) menjelaskan “tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari konstruksi butir (soal) yang dipergunakan. Dalam hal ini,  untuk mengumpulkan data evaluasi, guru memerlukan suatu alat, antara lain tes. Artinya, fungsi tes adalah  sebagai alat ukur.
Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. Evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran . Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu.
Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya oleh  pihak internal (evaluasi internal) tetapi juga oleh pihak eksternal (evaluasi eksternal), seperti konsultan yang mengevaluasi suatu program. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek.

F.   ALAT UKUR  EVALUASI
Kegiatan mengukur atau melakukan pengukuran merupakan kegiatan awal yang paling umum dilakukan  pada kegiatan evaluasi hasil belajar.  Dalam melakukan suatu pengukuran, kita membutuhkan alat ukur yang tepat. Kegiatan mengukur pada umumnya dilaksanakan dalam bentuk tes dengan berbagai variasinya. Dalam praktek evaluasi hasil belajar, teknik ini yang lebih sering digunakan walaupun teknik/bentuk non tes saat ini mulai  digalakan untuk digunakan.
Hasil pembelajaran dapat berupa pengetahuan, ketrampilan serta nilai dan sikap. Pengetahuan toeritik dapat diukur dengan bentuk instrumen evaluasi soal tertulis dan lisan. Keterampilan dapat diukur dengan soal perbuatan. Sedangkan perubahan sikap dan pertumbuhan siswa hanya dapat diukur dengan teknik evaluasi non-tes.
Sebagai alat ukur, tes dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung dari segi mana dasar penggolongannya.  Dalam Maman (2017:54-60) penggolongan tes berdasarkan/sebagai:
1.   Alat pengukur kemajuan belajar peserta didik 
      a.   Tes seleksi/ujian saringan 
      b.   Tes awal (pre-test) 
      c.   Tes akhir (post-test) 
      d.   Tes diagnostic (diagnostic test) 
      e.   Tes formatif (formative test) 
      f.    Tes sumatif (summative test)
2.  Aspek psikis yang ingin diungkapkan 
     a.   Tes intelegensia (intellegency test) 
     b.   Tes kemampuan (aptitude test) 
     c.   Tes sikap (attitude test) 
     d.   Tes kepribadian (personality tes) 
     e.   Tes hasil belajar (achievement test) 
3.  Banyaknya orang yang mengikuti tes 
    a.   Tes individual (individual test) 
    b.   Tes kelompok (group test) 
4.  Waktu yang disediakan 
     a.   Power test 
     b.   Speed test 
5.  Bentuk respon 
     a.   Verbal test 
     b.   Nonverbal test 
6.  Cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawaban 
     a.   Tes tertulis (pencil and paper test) 
     b.   Tes lisan (nonpencil and paper test)
Dari sisi cara siswa menjawab, teknik tes meliputi tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan.
1.  Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara peserta didik      
     dengan pendidik. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan. Tes ini dapat dilaku-
     kan pada saat 
pembelajaran berlangsung atau di akhir pembelajaran, atau pada saat
     khusus yang dijadwalkan.
2.  Tes tertulis adalah tes yang dilakukan tertulis, baik pertanyaan maupun jawabannya atau  
      tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan dan/atau
      isian. 
3.  Tes praktik (kinerja) adalah tes yang dilaksanakan dengan jawaban menggunakan 
      perbuatan atau tindakan atau tes yang meminta peserta didik melakukan perbuatan
      /mendemonstasikan/
menampilkan keterampilan  perbuatan.
    
 Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, terdapat dua macam alat ukur yang digunakan, yaitu teknik tes dan teknik non tes.
1.   Teknis tes 
      Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk 
       mengukur  keterampilan,  pengetahuan, kecerdasan,  kemampuan,  atau bakat yang
      dimiliki oleh sesesorang
atau kelompok.  Teknik tes sering digunakan untuk meng-
       evaluasi hasil belajar peserta didik dari 
segi ranah berfikirnya (cognitive domain).      
      Evaluasi dengan menggunakan teknik tes bertujuan untuk mengetahui: 
      a.     Tingkat kemampuan awal siswa 
      b.     Hasil belajar siswa 
      c.     Perkembangan prestasi siswa 
      d.     Keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran 
     Adapun penilaian teknis tes terbagi menjadi beberapa bentuk soal  tes,  yaitu:  
     a.  Tes subyektif 
          Pada umunya berbentuk esai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan 
          belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.
          Tes tertulis berbentuk
esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu:
            1)      Jawaban terbuka (extended-response) 
           2)      Jawaban terbatas (restricted-response) 
           Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini 
           memberi  kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik 
           pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.             
           Kelebihan  tes subjektif : 
           1)   Mudah disiapkan dan disusun 
           2)   Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan 
           3)  Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam 
                 bentuk kalimat yang bagus              
           4)  Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan  gaya 
                bahasa  dan cara sendiri            
           5)  Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan 
        
           Kekurangan  tes subjektif : 
           1)   Kadar validitas dan realibilitasnya rendah karena sukar diketahui segi-segi  mana dari 
                 siswa yang betul-betul  telah dikuasai 
           2)  Kurang representative dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites 
                karena soalnya hanya beberapa buah saja 
           3)  Kurang representative dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites 
                 karena soalnya hanya beberapa buah saja 
           4)  Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif 
           5)  Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual 
           6)  Waktu untuk mengoreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain 
             Contoh tes subyektif dengan jawaban terbuka (extended-response): 
              Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar! 
              1.     Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam? 
              2.     Sebutkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam!  
              3.     Sebutkan kegiatan-kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam! 
              4.     Sebutkan contoh tanaman-tanaman industri!  
              5.     Sebutkan manfaat sumber daya alam!



         
           Contoh tes subyektif dengan jawaban terbatas (restricted-response): 
              1.       Ayam, sapi, kerbau adalah contoh sumber daya alam dari jenis ……... 
              2.       Sebutkan 3 contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui! 
              3.       Berikan 3 contoh hasil perkebunan! 
              4.       Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola minyak bumi adalah ….. 
              5.       Hutan yang terdiri dari berbagai macam tumbuhan disebut hutan ……


     b.  Tes objektif 
           Tes objektif yang dimaksud di sini adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas 
            yang alternatif jawabannya telah disediakan. Siswa diminta memilih salah satu alternatif 
            jawaban yang paling benar.  Dalam pemeriksaannya tes ini  dapat dilakukan secara objektif.  
            Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essai. 
            Dalam penggunaan tes objektif  ini jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak dari pada tes 
            essai.  
            Kelebihan tes objektif : 
            1)   Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, lebih representative mewakili isi yang 
                  luas 
             2)  Lebih mudah dan cepat cara pemeriksaannya 
             3)  Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain 
             4)  Dalam pemeriksaannya tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. 
              Kekurangan  tes objektif: 
             1)  Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada esai karena soalnya banyak dan 
                  harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain 
             2) Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenal  kembali saja, 
                  dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi 
             3)  Banyak kesempatan untuk main untung-untungan 
             4)  “Kerja sama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka 
             Dalam Maman (2017:79-88), tes objektif dapat dibedakan menjadi lima yaitu: 
             1) Benar-salah (true-false test) . Tes ini bentuknya adalah kalimat atau pernyataan yang 
                  mengandung dua kemungkinana jawaban: benar atau salah. Tes ini  juga dikenal dengan 
                  istilah “ya-tidak”
                  Contoh: 
                      Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memilih B bila pernyataan benar dan S bila pernyataan  
                      salah! 
                      1.       B – S           Bauksit dan timah merupakan sumber daya alam jenis gas.   
                      2.       B – S           Lele dan bandeng dapat dibudidayakan di tambak.  
                      3.       B – S           Bahan baku pembuatan solar adalah minyak tanah. 
                      4.       B – S           Pertamax adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola minyak bumi. 
                      5.       B – S           Kopi dan teh meruapkan hasil perkebunan di daerah dataran rendah. 

             2)  Menjodohkan (matching test)  adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas 
                  yang alternatif jawabannya telah disediakan dengan jalan menjodohkan/memasangkan
                  /mencocokkan  dengan yang paling benar (sesuai dengan petunjuk). 
                      Contoh: 
                                   Pasangkanlah pernyataan pada bagian kiri dengan jawaban yang tepat pada bagian kanan!  
                                   1.      Sumber daya alam dari hewan
  • 2.  Daerah yang memiliki hutan paling luas di Indonesia.
    3.      Hasil perkebunan di daerah dataran tinggi.
    4.       Sumber daya alam berupa energi
    5.      Tumbuhan yang dimanfaatkan untuk obat
                   A.    Teh
                   B.     Daging
                   C.    Lidah buaya
                   D.    Kalimantan
                   E.      Minyak bumi


            3) Isian (fill in test). Tes ini berbentuk soal cerita atau karangan. Kata-kata penting dalam 
                cerita atau karangan dikosongkan, untuk diisi sebagai jawaban. 
                    Contoh: 

                    Isilah titik-titik berikut ini dengan kata yang  tepat!

                    Seluruh makhluk hidup membutuhkan (1) ……………. untuk bernafas. (2) ….…………. adalah gas yang 
                    kita butuhkan untuk bernafas. Udara adalah salah satu sumber daya(3) …………. yang dapat diperbaharui. 
                    Selain oksigen, gas (4)……………………………. dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. 
                    Udara merupakan campuran beberapa gas yaitu oksigen, karbon dioksida, (5)……………….dan argon.

            4) Campuran (completion test). Pada bentuk tes ini, siswa melengkapi atau menyempurnakan 
                 bagian-bagian yang dikosongkan dengan soal yang bukan satu kesatuan cerita.  
                     Contoh:  
                     Isilah titik-titik berikut ini dengan kata yang tepat! 
                     Selain air dan udara, (1)…………….. merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Udara adalah 
                     campuran beberapa (2)………… Sementara tanah adalah lapisan (3)………… bumi yang terbentuk dari 
                     (4)………………. yang lapuk. Keberadaan air di bumi dipengaruhi oleh (5) ………….. air. 

            5) Pilihan ganda (multiple choice test)  yaitu butir soal yang mengandung pertanyaan atau 
                 tugas yang alternatif jawabannya telah disediakan. Pilihan ganda memiliki 9 
                 model/bentuk: 

                 (a).  Model melengkapi  lima pilihan 
                             Contoh: 
                             Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan membubuhkan tanda silang (X) pada huruf abjad A, B, 
                             C, D atau E! 
                            1.  Pulau penghasil kedelai terbanayak adalah pulau …….. 
                                 A.     Sumatra 
                                 B.      Kalimantan  
                                 C.     Sulawesi 
                                 D.     Maluku 
                                 E.       Irian Jaya 
                           2.    Berikut ini adalah tanaman yang  menghasilkan bahan pangan , kecuali  ....  
                                 A.     Padi, kedelai                     
                                 B.      Sagu, kelapa 
                                 C.     Meranti, randu 
                                 D.     Talas, kentang 
                                 E.       Jagung, singkong 

               (b).  Model asosiasi dengan empat atau lima pilihan 
                           Contoh: 
                           Petunjuk:  
                           Untuk soal-soal berikut ini, cocokkanlah istilah yang terdapat di belakang huruf abjad dengan    
                           pernyataan  yang terdapat pada masing-masing soal! 
                            A.     Sumber daya alam yang dapat diperbaharui 
                            B.      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui 
                            C.     Hasil perkebunan 
                            D.     Hasil pertanian
                       Soal: 
                            1.       Padi, kacang, dan kedelai  banyak dihasilkan dari pulau Jawa dan Sumatra. 
                            2.       Tanah adalah lapisan atas bumi yang terbentuk dari batu-batuan yang lapuk. 
                            3.       Batu bara dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, pewarna, dan pengawet kayu. 
                            4.       Daerah penghasil  terbesar coklat dan kopi adalah pulau Jawa. 
                            5.       Udara adalah campuran beberapa gas, yang sangat dibutuhkan dalam hidup kita. 
                       6.       Bauksit merupakan bahan baku aluminium, pesawat terbang, dan alat-alat rumah tangga 

                (c). Model melengkapi berganda 
                           Contoh: 
                           Petunjuk: 
                           Pilihlah :         
                           A.     Jika (1), (2) dan (3) yang benar 
                           B.      Jika (1) dan (3) yang benar 
                           C.     Jika (2) dan (4) yang benar 
                           D.     Jika hanya (4) yang benar 
                           E.       Jika semuanya benar
                       Soal: 
                            1.       Pulau penghasil lada terbesar adalah ….. 
                                     (1).       Sumatra 
                                     (2).       Maluku  
                                     (3).       Kalimantan 
                                     (4).       Irian Jaya 
                             2.       Kekayaan alam yang tidak dapat diperbarui ditunjukkan pada nomor ....  
                                     (1).       Batu bara 
                                     (2).       Minyak bumi 
                                     (3).       Bauksit 
                               (4).       Belerang

                    (d). Model analisis hubungan antarhal 
                            Contoh: 
                            Petunjuk:  
                            Soal di bawah ini terdiri atas tiga bagian, yakni pernyataan, sebab, dan alasan yang disusun secara  
                            berurutan. 
                            Pilihlah: 
                            A.     Jika pernyataan BETUL,  alasan BETUL dan keduanya menunjukkan HUBUNGAN SEBAB 
                                   AKIBAT 
                            B.      Jika pernyataan BETUL, alasan BETUL dan keduanya TIDAK MENUNJUKKAN HUBUNGAN 
                                   SEBAB AKIBAT 
                            C.     Jika pernyataan BETUL, dan alasan SALAH 
                            D.     Jika pernyataan SALAH, dan alasan BETUL 
                            E.       Jika pernyataan SALAH, dan alasan SALAH
                        Soal: 
                            1.       Di Indonesia banyak terdapat hutan hujan tropis 
                                                                                 SEBAB 
                                    Indonesia terletak di garis khatulistiwa, dimana sinar matahari dan hujan selalu tersedia 
                             2.      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) ialah sumber daya 
                                    alam   yang apabila telah dimanfaatkan tidak dapat digunakan lagi. 
                                                                                  SEBAB 
                                    Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui  berupa mineral-mineral bumi berupa mineral 
                                    logam, mineral non-logam, dan sumber daya alam energi . 

                  (e).  Model analisis kasus 
                               Contoh: 
                               Petunjuk:  
                               Baca dan fahami uraian untuk soal no. 10-13  di bawah ini! 
                               Sumber daya alam yang kita miliki harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 
                               Agar tujuan itu tercapai maka kita harus pandai memanfaatkaanya. Untuk itu masyarakat harus 
                               mengolahnya dengan baik supaya mendapat manfaat dari sumber daya alam yang ada tersebut. 
                               Kegiatan ekonomi masyarakat sangat tergantung kepada sumber daya alam yang dimiliki di 
                               daerahnya. Sebagai contoh, masyarakat pedesaan akan memanfaatkan tanahnya untuk ditanami 
                               berbagai tanaman pertanian maupun perkebunan. Padi, jagung, palawija, buah-buahan, sayuran 
                               merupakan hasil kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan. Begitu juga masyarakat di daerah pesisir 
                               pantai. Sebagian besar kegiatan ekonomi mereka mengandalkan hasil perikanan laut. 
                               Berdasarkan uraian di atas: 
                               10.   Cara untuk memakmurkan rakyat adalah: 
                                       A.     Menanam sayur 
                                       B.      Menangkap ikan 
                                       C.     Memanfaatkan dan mengolah sumber daya alam 
                                       D.     Berkebun 
                                       E.       Beternak 
                                11.   Pemanfaatan sumber daya alam dapat dilakukan dengan cara: 
                                       A.     Membakar pohon untuk mendapatkan tanah di hutan  
                                       B.      Memanfaatkan tanah untuk pertanian dan perkebunan 
                                       C.      Menebang pohon secara sembarangan untuk perkebunan 
                                       D.     Menanam palawija di pinggir pantai 
                                       E.       Mengubah sawah menjadi laut 

                     (f).  Model hal kecuali 
                                  Contoh: 
                                                   Petunjuk: 
                                                   Kategori manakah yang berhubungan erat antara pernyataan di bagian kiri dengan empat 
                                                   hal di  bagian kanan ?
                                                    Soal
  • 1.
    A.    Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
    B.      Hasil pertanian
    C.     Hasil hutan
              1.       Jati
              2.       Damar
              3.       Jagung
              4.       Karet
              5.       Rotan

    2.
    A.   Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
    B.      Hasil perkebunan
    C.     Hasil perikanan
              1.       Udang
              2.       Teh
              3.       Kopi
              4.       Coklat
              5.       Kelapa sawit
                    (g).  Model hubungan dinamik 
                                 Contoh: 
                                 Petunjuk:  
                                 A.     Jika (1) naik maka (2) turun 
                                        Jika (1) turun maka (2) turun 
                                 B.      Jika (1) naik maka (2) turun 
                                        Jika (1) turun maka (2) naik 
                                 C.     Jika perubahan pada (1) tidak mempengaruhi (2)
                           Soal: 
                                 1. (1) Kualtas bibit 
                                     (2) Hasil panen 
                                 2. (1) Musim angin barat 
                                     (2) Hasil tangkapan nelayan 
                                 3. (1) Hasil minyak bumi 
                                     (2) Hasil hutan 

                    (h).  Model hubungan kuantitatif 
                                  Petunjuk
                                  A.   Jika (1) lebih besar daripada (2) 
                                  B.  Jika (1) lebih kecil daripada (2) 
                                  C. Jika keduanya sama besar atau hampir sama besar 
                                  Soal: 
                                  1. (1) Kalimantan 
                                      (2) Maluku 
                                  2. (1) Hasil panen kopi robusta di Jawa 
                                      (2) Hasil panen kopi robusta di Sumatera  
                      (i).  Model pemakaian gambar/diagram/grafik/peta 
                                  Contoh: 
                                  Petunjuk:  
                                  Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memilih B bila pernyataan benar dan S bila  
                                  pernyataan salah!
                                  Soal: 
                                  Untuk soal no. 6- 10 perhatikan peta sebaran tambang di bawah ini.
                               
                             6.       B – S     Daerah Bangka Belitung sebagai penghasil timah ditunjukkan oleh  
                                                         gambar no. 2.   
                                   7.       B – S     Daerah Aceh merupakan penghasil nikel terbesar di Indonesia.  
                                   8.       B – S     Sorong, yang ditunjukkan oleh gambar no. 1 adalah penghasil minyak bumi. 
                                   9.       B – S     Bontang terletak di Kalimantan, yang ditunjukkan oleh gambar no.6  merupakan 
                                                        penghasil minyak bumi . 
                            10.   B – S     Daerah penghasil emas dan tembaga ditunjukkan oleh gambar no. 8.
                             ATAU menggunakan soal essai:
                             Untuk soal no. 6- 10 perhatikan peta sebaran tambang di bawah ini. 
                                   1.  Daerah-daerah  penghasil minyak bumi ditunjukkan oleh gambar nomor …, .... 
                                   2.  Daerah Bangka Belitung adalah penghasil ……………………………… dan ditunjukkan oleh  
                                       gambar nomor ……..
                                 Catatan: penanda pada peta dapat berupa abjad  
  
2.  Teknik non tes
Maksudnya adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik. Dengan teknik ini, evaluasi hasil belajar yang dilakukan kepada peserta didik berupa pengamatan secara sistematis (observation), wawancara (interview), penyebaran angket (questionnaire), memeriksa atau menganalisis dokumen-dokumen (documentary analysis). Teknik non tes ini memegang peranan penting terutama dalam rangka evaluasi hasil belajar peserta didik dalam ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah keterampilan (psychomotoric domain). Berikut ini adalah teknik non tes:

a.   Pengamatan (Observasi)

Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan sasaran (obyek) pengamatan. Dengan menggunakan alat indra dapat dilakukan pengamatan terhadap aspek-aspek tingkah laku siswa disekolah. Observasi adalah suatu teknik mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis dan rasional mengenai gejala-gejala yang menjadi objek evaluasi. Tujuan observasi adalah untuk merekam atau mengumpulkan informasi gejala-gejala, baik berupa peristiwa (events), fakta (facts) dan perlakukan (treatments) dalam situasi sesungguhnya. Dilihat dari kerangka kerja observasi, dapat dibedakan menjadi: observasi berstruktur dan observasi tak berstruktur. Yang akan dipakai untuk dasar melakukan observasi yaitu pedoman observasi yang di dalamnya dapat berupa:
  • Daftar cek (check list) yaitu suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.
  • Skala lajuan (rating scale) dalam daftar cek kita hanya dapat mencatat ada tidaknya variabel tingkah laku tertentu, sedangkan dalam skala lajuan gejala-gejala yang akan diobsevasi disusun dalam tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan. Skala lajuan tidak hanya mengukur secara mutlak ada atau tidaknya variabel tertentu, tetapi kita lebih jauh mengukur bagaimana intensitas gejala yang akan diukur
Kelebihan dari observasi adalah:

1)  Data observasi didapatkan langsung dari lapangan, data yang demikian bersifat objektif dalam 
     melukiskan aspek-aspek kepribadian peserta didik menurut kenyataannya.
2)  Data observasi mencakup berbagai aspek kepribadian masing-masing individu peserta didik.

Kelemahan dari observasi adalah:

1) Jika guru kurang cakap dalam melakukan observasi, maka observasinya menjadi kurang dapat 
    diyakini kebenarannya.

2)  Kepribadian dari observer atau evaluator seringkali mempengaruhi penilaian yang dilakukan 
     dengan cara observasi.

3) Data yang diperoleh dari observasi umumnya baru mengungkap “kullit luar”nya saja

Contoh lembaran observasi :

Lembar Observasi Aktivitas Guru
  
Nama                        : ………………………………………….
Tema                         : ………………………………………….
Materi                       : ………………………………………….
Tanggal                    : ………………………………………….
Nama observer     : ………………………………………….
 Berikan tanda centang (a )apabila aktivitas yang diamati, dilakukan oleh guru sesuai jadwal pertemuan! 
No
Langkah-langkah
Project Based Learning
Aktivitas/Kegiatan Guru
Yang Diamati
Pertemuan ke
1
2
3
4
5
6
1.
Start with the
essential question
§ Pemberian pengantar saat dimulainya pelajaran






§ Pemberian apersepsi atau motivasi






§ Ketepatan memberikan contoh kongkret tentang sumber daya alam






§ Memancing siswa mengajukan pertanyaan






§ Membagi siswa dalam kerja kelompok






§ Membagi worksheet dan memandu cara mengisinya






§ Membimbing siswa dalam observasi lingkungan






2.
Design a plan for the
project
§ Membimbing siswa dalam menganalisis permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan sumber daya alam






§ Membimbing siswa dalam mencari solusi






§ Membimbing siswa merancang proyek






3.
Create a schedule
§ Menetapkan timeline dan deadline






§ Menetapkan kriteria penilaian proyek






§ Memfasilitasi presentasi rancangan proyek






§ Pengaturan giliran/kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat






§ Membimbing siswa ketika mereka membuat langkah yang tidak sesuai dengan proyek






§ Menilai tindakan kreatif dalam presentasi rancangan proyek






4.
Monitor the students and theprogress of
the project
§ Mengawasi/memantau kemajuan proyek






§ Memfasilitasi siswa pada proses pembuatan proyek






§ Meminta siswa untuk melaporkan kemajuan proyek






5.
Assess the outcome
§ Menilai produk kreatif sesuai dengan rubrik yang ada






§ Menilai penguasaan konsep penanganan limbah






6.
Evaluate the
experience

§ Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil produk kreatif yang dihasilkan






§ Meminta siswa mengungkapkan perasaan dan pengalaman selama proses pembuatan proyek






§ Membuat kesimpulan untuk menjawab pertanyaan essensial yang diajukan diawal pembelajaran






   
Lembaran Observasi
                                       Kelas                      : ………………………………………….
                                       Tema                      : ………………………………………….
                                       Materi                    : ………………………………………….
                                        Tanggal                 : ………………………………………….
                                         Nama observer     : ………………………………………….
Berikan skor pada kolom dengan memberi tanda centang (a )sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan pembelajaran.
1. Jika  tidak pernah berperilaku  dalam kegiatan
2. Jika kadang-kadang  berperilaku dalam kegiatan
3. Jika sering/selalu berperilaku dalam kegiatan
  


No


Nama Siswa
Mengaju-kan per-tanyaan di awal kegiatan


Memberikan pendapat saat
Berpar-tisi-pasi aktif un-tuk be-kerja tim dalam pembu-atan proyek
 Mengung-kapkan perasaan dan peng-alaman selama proses pembu-atan proyek


Hasil Skor
Meng-analisis perma-salahan
mencari solusi


Meran-cang proyek

saat menyu-sun jadwal

1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
Ahmad    






















2
Badrun






















3
Calista






















4
Dariyah






















5
Encep
























b.  Wawancara 
     Wawancara adalah salah satu jenis teknik pengumpulan dan pencatatan data, informasi dan/atau 
      pendapat yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak 
      langsung dengan sumber data.   
     1)  Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antar pewawancara 
          (interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interviewee) tanpa melalui perantara. 
    2)  Wawancara tidak langsung artinya pewawancara menanyakan sesuatu melalui perantara orang 
         lain, tidak langsung kepada sumbernya. Dasar untuk melakukan wawancara atau instrumen 
        wawancara sering disebut dengan pedoman wawancara. 
    Dua jenis wawancara yang yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi adalah:
  • Wawancara terpimpin (guided interview) yang dikenal dengan wawancara berstruktur atau wawancara sistematis. Pada wawancara sistematis evaluator melakukan tanya jawab lisan dengan peserta didik atau orang tua peserta didik untuk menghimpun keterangan yang diutuhkan untuk proses penilaian terhadap peserta didik tersebut. Wawancara ini dipersiapkan secara matang dengan berpegang pada panduan wawancara.
  • Wawancara tidak terpimpin (un-guided interview) yang dikenal dengan wawancara bebas, wawancara sederhana atau wawancara tidak sistematis. Dalam wawancara ini pewawancara selaku evaluator mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik atau orang tua peserta didik tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu.
      Adapun prosedur penyusunan pedoman wawancara adalah sebagai berikut: 
      §   Membuat kisi-kisi atau lay-out pedoman wawancara 
      §   Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk pertanyaan yang 
          diinginkan 
      §   Melaksanakan ujicoba untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan yang disusun 
          sehingga  dapat diperbaiki lagi untuk selanjutnya baru dilaksanakan kembali 
      §  Membuat pedoman wawancara. 
      Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam guru sebagai pewawancara yaitu: 
      1)  Guru yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai background tentang apa yang  
           akan ditanyakan. 
       2)  Guru harus menjalankan wawancara dengan baik tentang maksud wawancara tersebut. 
       3)   Harus menjaga hubungan yang baik. 
       4)   Guru harus mempunyai sifat yang dapat dipercaya. 
       5)   Pertanyaan hendaknya dilakukan dengan hati-hati, teliti dan kalimatnya jelas. 
       6)   Hindarkan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya wawancara. 
       7) Guru harus mengunakan bahasa sesuai kemampuan siswa yang menjadi sumber data. 
       8)  Hindari kevakuman pembicaraan yang terlalu lama. 
       9)  Guru harus mengobrol dalam wawancara. 
     10)  Batasi waktu wawancara. 
     11)   Hindari penonjolan aku dari guru 
     Kelebihan dari wawancara adalah:
  • Pewawancara dapat berkomunikasi langsung dengan peserta didik sehingga menghasilkan penilaian yang lengkap dan mendalam.
  •  Peserta didik dapat mengeluarkan isi hatinya secara lebih bebas.
  • Data yang didapat dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif.
  • Pertanyaan yang kurang jelas dapat diulang dan dijelaskan kembali dan jawaban yang belum jelas dapat diminta lagi penjelasannya biar lebih terarah.
  • Wawancara dapat dilengkapi dengan alat bantu agar data yang didapat bisa dicatat dengan lebih lengkap.
      Kelemahan dari wawancara adalah: 
      §    Jika wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas, maka kelemahannya terletak pada 
            pertanyaan dan jawaban yang beraneka ragam dan terkadang tidak terarah kepada focus 
            evaluasi.

Contoh form wawancara:
Lembar Wawancara
Nama interviewee       : …………………………………………
Pengajar kelas             : …………………………………………
Nama sekolah             : …………………………………………
Nama interviewer        : ……………………………………..….
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Berapa lama bapak/Ibu mengajar di sekolah ini?

2.
Berapa lama Bapak/Ibu mengajar di level/kelas yang sama?

3.
Berapa jumlah peserta didik di kelas Bapak/Ibu saat ini?

4.
Bagaimana cara Bapak/Ibu menyampaikan materi kepada siswa?

5.
Bagaimana respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran?

6.
Bagaimana hasil belajar siswa saat ini?

7.
Model pembelajaran apa yang Bapak/Ibu ketahui?

8.
Model pembelajaran apa yang sering Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran?

9.
Bagaimana respon siswa terhadap model pembelajaran yang Bapak/Ibu terapkan?

10.
Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan  model Project Based Learning?


c.   Daftar Angket
      Angket adalah adalah bentuk tes yang berupa daftar pertanyaan yang diajukan pada responden,   
      baik berupa keadaan diri, pengalaman, pengetahuan, sikap dan pendapatnya tentang sesuatu. 
      Dalam teknik pengumpulan data angket,  yang banyak mempunyai kesamaan dengan 
      wawancara,  kecuali pelaksanaanya.  Angket dilaksanakan secara tertulis sedangkan wawancara 
      dilaksanakan secara lisan. Oleh karena itu, angket sering disebut juga sebagai wawancara  tertulis.       Lembar angket atau angket adalah alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi. 
      Dipandang dari bentuknya, angket dibagi menjadi: angket berstruktur dan angket tak berstruktur.  
      Salah satu instrumen skala sikap adalah skala sikap yang dikembangkan oleh Likert.
      Kelebihan angket dibandingkan wawancara dan observasi adalah:
  • Pegumpulan data  jauh lebih praktis
  • Menghemat waktu dan tenaga.
  • Kekurangan angket diantaranya adalah:
  • Jawaban yang diberikan seringkali tidak sesuai dengan kenyataan.
  • Pertanyaan yang disajikan sering kurang tajam, mengakibatkan jawaban yang diberikan diperkirakan hanya untuk melegakan pihak penilai.
Contoh kuesioner skala likert :
Isilah  kuesioner di bawah ini berdasarkan pendapat masing-masing dengan melingkari angka 1 – 5! 1 berarti sangat tidak setuju dan 5 berarti sangat setuju.

Lembar Kuesioner
Nama     : ………………………………………………….
Kelas       : ………………………………………………….
Menurut saya,  belajar dengan model Project Based Learning:
No.
Pernyataan
Nilai
Ket
1.
Memudahkan dalam memahami pelajaran
1
2
3
4
5

2.
Membuat senang mengerjakan tugas secara berkelompok karena dapat bertukar fikiran
1
2
3
4
5

3.
Membuat lebih aktif dan tertantang saat kegiatan berlangsung
1
2
3
4
5

4.
Mendorong untuk bertanggung jawab
1
2
3
4
5

5.
Pembelajaran menjadi bervariasi dan tidak membosankan
1
2
3
4
5

6.
Membantu dalam bersosialisasi dengan siswa lain
1
2
3
4
5

7.
Mendorong untuk peduli pada masyarakat dan lingkungan sekitar
1
2
3
4
5

8.
Meningkatkan hasil belajar
1
2
3
4
5


d.   Riwayat Hidup
     Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik tanpa  
     menguji (tehnik nontes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan 
     pemerikasaan terhadap dokumen-dokumen; misalnya dokumen yang memuat infomasi mengenai  
     riwayat hidup (auto biography). Ini adalah salah satu tehnik non tes dengan menggunakan data  
     pribadi seseorang sebagai bahan informasi penelitian. Dengan mempelajari riwayat hidup maka 
     subjek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan dan sikap 
     dari objek yang dinilai.
     Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya. 
     Pemeriksaan dokumen lainnya misalnya dokumen yang memuat informasi mengenai kapan siswa 
      itu diterima di sekolah tersebut, apakah ia pernah meraih kejuaraan sebagai siswa yang 
      berprestasi  di sekolahnya, apakah ia memiliki keterampilan khusus, apakah ia pernah meraih 
      kejuaraan atau penghargaan khusus atas keterampilannya itu, dll. Kesimpulan tentang 
      kepribadian   kebiasaan atau sikap dari obyek yang dinilai. Berbagai informasi, baik mengenai  
      peserta didik, orangtua dan lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu sangat 
      diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar 
      terhadap  peserta didik.
e.   Penugasan
     Penugasan merupakan salah satu contoh evaluasi alternatif. Penugasan adalah pemberian tugas  
     kepada peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok. Penilaian penugasan diberikan 
     untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan dapat berupa praktik di 
     laboratorium, tugas rumah, portofolio, projek, dan/atau produk. 
     1)   Portofolio
           Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu 
           yang  diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan prestasi, dan kreativitas 
           peserta   didik (Popham, 1999). Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk 
           kerja   peserta didik dengan menilai bersama    karya-karya atau tugas-tugas yang   
           dikerjakannya.  Peserta didik dan pendidik perlu melakukan diskusi untuk menentukan skor. 
           Pada penilaian portofolio, peserta didik dapat menentukan karya-karya yang akan dinilai, 
           melakukan penilaian sendiri kemudian hasilnya dibahas. Perkembangan kemampuan peserta  
           didik dapat dilihat pada hasil penilaian portofolio. Teknik ini dapat dilakukan dengan baik 
           apabila jumlah peserta didik yang dinilai sedikit. 
     2)  Projek
          Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Peserta  
          didik dapat melakukan penelitian melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data,  
          serta pelaporan hasil kerjanya.  Penilaian projek dilaksanakan terhadap persiapan, 
          pelaksanaan,  dan hasil.
     3)  Produk (hasil karya)
          Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu hasil  
          karya. Penilaian produk dilakukan terhadap persiapan, pelaksanaan/proses pembuatan, dan  
           hasil. 
     4)  Inventori
           Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang dipakai untuk  
           mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis.  
     5)  Jurnal 
           Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil  
           pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja  
           ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.  
      6)  Penilaian diri 
           Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk menilai  
           dirinya sendiri mengenai berbagai hal. Dalam penilaian diri, setiap peserta didik harus  
           mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya secara jujur.  
      7)  Penilaian antarteman   
            Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik 
            mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal secara jujur.  Dan  
            dimana seorang siswa harus bisa mengungkapkan kekurangan dan kelebihan temannya. 

 
  G.  Penutup
  Evaluasi merupakan salah satu aspek pembelajaran yang cukup kompleks. Sebagai salah      satu 
  dari 14 kompetensi yang harus dikuasi guru, perencanaan dan pelaksanaan evaluasi      harus juga 
  mendapatkan perhatian yang serius dari para guru. Guru harus memahami       tujuan serta prinsip-
  prinsip evaluasi, mengidentifikasi fungsi  evaluasi, merancang alat      ukur, mengembangkan 
  rancangan alat ukur, dan melakukan administrasi evaluasi .



Sumber:
Achdiyat, Maman, dkk. 2017. Evaluasi Dalam Pembelajaran. Tangerang: Pustaka Mandiri.
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama
Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara,
Dirman, Juarsih. 2014. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara .
Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja.
Sudijono, Anas, 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENILAIAN AUTENTIK

KONSEP DAN PENERAPAN DESAIN INSTRUKSIONAL

PENERAPAN DISAIN INSTRUKSIONAL Model ADDIE