KONSEP DAN PENERAPAN DESAIN INSTRUKSIONAL
KO
KONSEP DAN PENERAPAN DESAIN INSTRUKSIONAL
Dosen pengampu : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Prakata
Bismillahirrohmaanirrohiim
Puji
syukur kepada Allah, SWT. Dalam waktu yang relatif singkat penulis dapat
menyelesaikan tugas berat ini, penulisan
buku sebagai tugas akhir Mata Kuliah Disain Instruksional. Buku ini penulis
selesaikan dalam waktu kurang lebih satu minggu sehingga pasti belum memenuhi harapan.
ADDIE
serta penerapannya. Model ini dipilih sebagai desain instruksional pelatihan
yang dalam pengembangannya terdapat modul yang akan digunakan dalam pelatihan
tersebut. Selanjutnya adalah materi modul tentang konsep pembelajaran tematik,
di dalamnya terdapat lembar kegiatan sebagai bagian dari kegiatan evaluasi.
Sebelum
kurikulum 2013 lahir, bahkan sebelum pelaksanaan KTSP 2006 beberapa sekolah
telah menerapkan model pembelajaran
tematik, salah satunya Sekolah Alam. Tema dibuat untuk membantu pemahaman yang menyeluruh dari sesuatu yang
dipelajari, sehingga siswa memiliki
pemahaman yang bermakna, mendalam dan holistik terhadap suatu materi.
Dalam
kegiatan kita sehari-hari, tanpa disadari beberapa aktivitas yang kita lakukan pada dasarnya difokuskan
pada suatu tema/pokok bahasan, misalnya percakapan antar tetangga, di tukang sayur, di lapangan komplek, dan lain sebagainya.
Sehingga isi pembicaraan lebih terfokus. Namun karena merupakan aktivitas
sehari-hari, tentu hal tersebut
seringkali tanpa direncanakan atau disadari.
Berbeda
halnya dengan kegiatan pembelajaran,
maka dalam kegiatannya perlu perencanaan yang dilakukan dengan sadar, salah
satunya adalah tema yang diangkat untuk
mengikat materi pembelajaran.
Tema ditentukan secara terencana dan memerlukan pertimbangan-pertimbangan
khusus. Sehingga para guru perlu bekal pengetahuan tentang hal tersebut.
Oleh
karena itu, buku ini ditulis sebagai salah satu
bekal tersebut dan ditulis berdasarkan pengalaman penulis terhadap
permasalahan yang umumnya terjadi di lapangan.
Ciputat,
akhir Januari 2018
Mayasari
DESAIN INSTRUKSIONAL
Dalam proses
pembelajaran, hal penting yang harus selalu disiapkan atau diupayakan oleh guru
secara maksimal adalah bagaimana
menyampaikan suatu materi. Dengan adanya perubahan dan pembaharuan pendidikan,
khususnya dalam proses pembelajaran maka upaya tersebut dituntut lebih . Guru
harus inovatif dan efektif dalam menyajikan pembelajaran, mendorong siswa aktif
dan kreatif, serta materi dapat dengan mudah difahami siswa dengan cara
menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan namun tetap sesuai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Untuk itu seorang
guru harus mempersiapkan atau merencanakan kegiatan pembelajaran
dengan baik dan tepat. Dalam penyusunan perencanaan tersebut, guru harus
memiliki tambahan kemampuan karena yang
disusun bukan sekedar memindahkan materi dari buku paket ke dalam perencanaan
namun mengembangkan bahan ajar/materi yang akan dibahas/diajarkan juga bagaimana melakukan atau membangun
komunikasi dengan siswa, menata urutan materi, memilih metode/model
pembelajaran, memilih media dan sumber belajar yang tepat, mengelola kelas
serta menyusun instrument
penilaian. Perencanaan atau rancangan
kegiatan belajar inilah yang disebut Desain Instruksional (Pembelajaran).
Beberapa definisi
desain instruksional menurut para ahli adalah sebagai berikut:
·
The process of deciding what
metods of instruction are best for bringing about desired changers in student
knowledge and skills for a specific
course content and a specific student populations.
Reigeluth, (1983) in Richey, Rita C., Klein, James D., and Tracey, Monica
W. (2011).The Instructional Design Knowledge Base: Theory, Research, and
Practice. New York: Routledge. (p.2)
Reigulth menyampaikan bahwa desain instruksional
merupakan proses penentuan metode pembelajaran untuk perubahan/perbaharuan pengetahuan
dan keterampilan siswa.
· Instructional Design means more than
literally creating instruction. It is associated with the broader
concept of analyzing human performance problem systematically, identifying the
root causes of those problems, considering various solutions to
address the root causes, and implementing the solutions in ways designed to
minimize the unintended consequences of corrective action.
Rothwel, Wiliam J., and Kazanas, H.C. (2004). Mastering the Instruction Design
Process: A Systematic Approach. USA . Pfeiffer.
(p. 3)
Menurut Rothwel, desain pembelajaran berkaitan
dengan menganalisis kinerja manusia secara sistematis dengan cara
mengidentifikasi dan mengatasi akar permasalahannya, serta menerapkan solusi
yang telah dirancang.
·
Instructional Design is an iterative process of planning performance
objectives, selecting instructional strategies, choosing media and selecting or
creating materials, and evaluations
Branch, Robert M (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York:Springer. (p.8)
Robert mendefinisikan desain instruksional
sebagai suatu proses merencanakan tujuan kinerja, menentukan strategi
pembelajaran, memilih media dan menentukan atau membuat bahana ajar dan evaluasi.
Menurut penulis, desain
instruksional adalah rancangan yang disusun secara sistemis untuk
menghasilkan pembelajaran yang
berkualitas dari segala aspek sehingga dapat meningkatkan kinerja peserta
didik.
Desain
pembelajaran muncul dan tumbuh dengan dipengaruhi oleh berbagai teori dari
beberapa disiplin ilmu diantaranya ilmu
komunikasi dan psikologi belajar.
Beberapa desain
instruksional yang telah dikenal adalah:
·
Model Dick and
Carry
·
Model Gagne
·
Model Kemp
·
Model ASSURE
·
Model ADDIE
Dan lain-lain
Pada buku ini, penulis hanya akan membahas desain
instruksional model ADDIE.
DESAIN INSTRUKSIONAL
MODEL ADDIE
Desain
Pembelajaran Model ADDIE adalah salah satu proses pembelajaran yang
bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan dasar pembelajaran yang efektif,
dinamis dan efisien.
Model ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluations) berawal dari konsep Model Desain
Instruksional dan Teori untuk Angkatan Darat AS pada tahun 1950. Kemudian
pada tahun 1975 dikembangkan lagi oleh Florida State University untuk
digunakan pada semua Angkatan Bersenjata AS.
Praktisi
pendidikan membuat beberapa revisi dan di pertengahan 1980-an
muncullah model yang lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini
kemudian dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk
seperti strategi dan metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Model
ADDIE dapat menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur
program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung
kinerja pelatihan itu sendiri dengan beberapa tahapan.
Model ADDIE merupakan salah satu model yang sering digunakan dalam
kegiatan pelatihan dan pengembangan SDM.
Model ADDIE terdiri dari 5 langkah :
1.
Analyze
2.
Design
3.
Develop
4.
Implement
5.
Evaluate
ADDIE
menurut Reiser
Langkah dalam Model ADDIE :
1.
Analyze (Analisis)
Pada tahapan ini, dilakukan analisa tentang beberapa hal yang
perlu diketahu sebelum kegiatan pelatihan dilakukan. Seperti tujuan
penyelenggaraan training, siapa peserta dan apa yang menjadi kebutuhan peserta
training terkait dengan materi, metode, teknik pembelajaran, dan lain-lain.
2.
Design (desain)
Dalam tahap desain ini seorang perancang pelatihan perlu melakukan
perencanaan awal untuk program pelatihan/pembelajaran, perancangan materi
pelatihan dan perencanaan evaluasi pelatihan secara konseptual yang nantinya
akan dijadikan dasar dalam tahap pengembangan.
3.
Develop (pengembangan)
Pada tahapan ini kegiatan dilakukan dengan merealisasikan konsep
yang sudah dibuat pada tahap disain. Kegiatan pengembangan adalah
merealisasikan kerangka yang dibuat dalam bentuk materi pelatihan, persiapan
peralatan yang akan digunakan dan pembuatan evaluasi pelatihan.
4.
Implement (implementasi)
Tahapan implementasi adalah tahapan dimana program pelatihan
dilaksanakan. Program pelatihan dilakukan sesuai rencana yang sudah dibuat.
5.
Evaluate (evaluasi)
Tahap akhir adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan guna meninjau
kembali pelaksanaan pelatihan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
Kemudian evaluasi juga digunakan oleh perancang pelatihan untuk memperbaiki
kekurangan metode yang akan digunakan, sehingga kegiatan pembelajaran
kedepannya dapat dirancang dengan lebih baik lagi.
CONTOH PENERAPAN MODEL ADDIE
Skema desain
pembelajaran model ADDIE membentuk siklus yang terdiri dari 5 tahapan.
Berikut adalah penerapan ADDIE di sebuah Sekolah Alam tingkat sekolah dasar:
1.
Analysis (Analisis)
Pihak sekolah
menemukan permasalahan di lapangan terkait pengembangan dan pelaksanaan
pembelajaran tematik. Hal ini
ditindaklanjuti dengan pengumpulan data melalui kunjungan dan observasi kelas, wawancara
dan pemberian angket kepada para guru. Diharapkan melalui tindak lanjut ini,
akan diperoleh gambaran yang riil tentang kondisi permasalahan tersebut dan
akan menjadi input untuk tindakan selanjutnya.
Berikut ini adalah resume dari hasil pengumpulan
data:
a.
Permasalahan:
- Guru kesulitan dalam mencari atau menentukan tema dan sub tema sesuai konsep pembelajaran tematik
- Guru kesulitan mengeksplor aktifitas asyik yang harus dikaitkan dan dikembangkan sesuai tema
- Guru kesulitan dalam mencari/menggali materi sesuai dengan potensi lingkungan sekitar ataupun SDA dan budaya setempat
- Guru kesulitan dalam mengaitkan materi sesuai SKKD dengan tema
- Guru kesulitan dalam melakukan pemetaan bagi Kompetensi Dasar yang lintas semester dan Kompetensi Dasar yang tidak sesuai dengan tema
- Guru kesulitan dalam merumuskan keterpaduan berbagai mata pelajaran pada langkah pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Guru belum memahami konsep tematik sehingga masih sering mengajar per mata pelajaran
- Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengajarkan lagu/rhyme sesuai tema
b. Profil guru
Berikut data yang diperoleh tentang guru:
Berdasarkan lama
mengajar:
- 40 % guru adalah guru baru dan fresh graduated (pengalaman pertama mengajar)
- 35% guru yang telah mengajar 1-2 tahun
- 25% guru yang telah mengajar selama 3 tahun atau lebih
Berdasarkan pemahaman konsep pembelajaran
tematik dan aplikasinya:
- 20% guru cukup memahami konsep pembelajaran tematik serta aplikasinya
- 30% guru cukup memahami konsep pembelajaran tematik namun belum terlihat dalam aplikasinya
- 50% guru belum memahami konsep pembelajaran tematik
c. Profil lingkungan
- Sekolah berada di pinggiran perkotaan, dekat dengan pusat bisnis serta berada diantara perumahan modern (komplek) dan perumahan biasa
- Area sekolah cukup luas dan asri, dengan banyaknya pepohonan juga serangga serta beberap binatang lainnya
- Perpustakaan dan koleksi buku cukup lengkap tersedia
- Ruang IT tersedia
- Listrik dan wifi tersedia
d. Pengembangan wawasan dan keilmuan
- 85% guru merasa membutuhkan pelatihan konsep pembelajaran tematik serta aplikasinya
- 15% guru tidak merasa membutuhkan pelatihan konsep pembelajaran tematik serta aplikasinya
2. Design (Desain)
Berdasarkan hasil analisis, maka diputuskan
bahwa 85% guru akan mengikuti pelatihan dan 15% akan mengikuti TOT Pembelajaran Tematik. Pihak sekolah dan
trainer merancang pelatihan yang muatan materinya disesuaikan dengan kebutuhan
para guru. Berikut ini adalah desain untuk Pelatihan Pembelajaran Tematik:
a.
Sasaran
85% guru atau
sebanyak 30 orang, wajib mengikuti pelatihan pembelajaran tematik, materi dimulai
dari basic (landasan dan hal-hal
mendasar untuk menguatkan pemahaman guru)
b.
Materi yang akan
diberikan pada pelatihan:
No.
|
Judul
Materi
|
Durasi
|
||
1.
|
Landasan
pembelajaran tematik
|
120 menit
|
|
|
2.
|
Konsep
dasar pembelajaran tematik
|
190 menit
|
||
3.
|
Konsep
dasar pemetaan
|
170 menit
|
||
4.
|
Review
materi hari pertama
|
30 menit
|
Hari kedua
|
|
5.
|
Aplikasi
pembelajaran tematik di Sekolah Alam
|
250 menit
|
||
6.
|
Simulasi
mengajar (microteaching) dengan konsep
pembelajaran tematik dan pembuatan RPP
|
155 menit
|
||
7.
|
Evaluasi dan refleksi
|
45 menit
|
Kegiatan secara
rinci pada Rencana Pelaksanaan Pelatihan.
c.
Waktu pelatihan:
2 (dua) hari, 8
jam perhari
d.
Metode : Presentasi, diskusi
kelompok, simulasi, games
- Untuk kegiatan presentasi pada hari pertama, para guru sebagai peserta pelatihan akan dibagi menjadi 6 (enam) kelompok sehingga tiap kelompok terdiri dari 5 guru. Tiap kelompok akan mendapat giliran presentasi sebanyak 3 kali. 2 kelompok pertama melakukan presentasi pada sessi 1, 2 kelompok kedua pada sessi 2, dan 2 kelompok ketiga pada sessi 3..
- Sedangkan pada kegiatan presentasi hari kedua, pada sessi 2 anggota kelompok akan dibentuk baru. Para guru sebagai peserta pelatihan akan dibagi menjadi 10 (sepuluh) kelompok, 3 orang perkelompok. Pada sessi 3 setiap 5 (lima) kelompok akan menjadi 1 (satu) kelompok besar sehingga akan terbentuk 2 (dua) kelompok besar.
e.
Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, papan tulis kecil, sticky note. laptop
Media penunjang lainnya: alat tulis (spidol besar, spidol kecil,
pinsil warna, krayon) kertas A4, karton manila/kertas plano, lakban, selotif,
gunting, kabel roll
f.
Sarana: Ruangan
tertutup atau semi tertutup sesuai dengan jumlah peserta
3. Development (Pengembangan)
Berdasarkan hasil analisa dan disain
yang telah disusun, pihak sekolah dan trainer melakukan kajian materi dan mengembangkan modul pelatihan, menyiapkan lembar kegiatan atau
teknik evaluasi permateri, menyiapkan games, ice breaking, dan menyiapkan
sumber belajar lainnya yang akan digunakan.
4. Implementation (Implementasi)
Implementasi
adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem dan desain pelatihan yang
telah disusun sehingga tujuan - tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
5. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi adalah
sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program
pembelajaran. Pada model ini, evaluasi yang yang dilakukan adalah:
a. Evaluasi formatif
s
Setiap selesai
melakukan proses pada setiap tahapan
s
Setiap selesai
materi pelatihan/persessi dilakukan evaluasi dengan cara membagikan kertas evaluasi dan
refleksi. Dalam kegiatan ini peserta diminta menuliskan beberapa
hal/kata/kalimat kunci dari materi yang disampaikan untuk mengecek pemahaman dan
refleksi dari para peserta training terkait kebermanfaatan
materi yang disampaikan kaitannya dengan kebutuhan/aplikasi di lapangan
s
Simulasi mengajar
(microteaching) dan pembuatan RPP pada akhir kegiatan
s
Evaluasi untuk 4
materi pada akhir pelatihan (lembar evaluasi penyelenggaraan pelatihan)
b. Evaluasi sumatif
Mengevaluasi
keberhasilan program pelatihan dengan cara melakukan evaluasi langsung di
lapangan. Dalam 2 bulan, secara
terjadwal pihak sekolah melakukan:
s
Monitoring dan
pendampingan di kelas saat penyusunan RPP
s
Monitoring dan
pendampingan kegiatan pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN
MATERI I
A. Materi Pokok :
Landasan Pembelajaran Tematik
B. Alokasi Waktu :
120’ (hari pertama, sessi 1)
C. Kompetensi Dasar
Para
guru memahami landasan dan kurikulum pembelajaran tematik
D. Indikator
1.
Menjelaskan landasan filosofis pembelajaran
tematik
2.
Menjelaskan landasan psikologis pembelajaran
tematik
3.
Menjelaskan landasan yuridis pembelajaran
tematik
4.
Menganalisa kurikulum yang digunakan dalam
pembelajaran tematik
E. Materi pokok
· Landasan
pembelajaran tematik
Ø Landasan
pembelajaran tematik
o
Landasan filosofis
o
Landasan psikologis
o
Landasan yuridis
Ø Landasan model
kurikulum pembelajaran tematik
o
Pengorganisasian kurikulum
o
Klasifikasi pengintegrasian tema
F. Metode dan Model
Pembelajaran
· Model
pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode
pembelajaran : presentasi, diskusi kelompok, games
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, sticky note
· Media penunjang lainnya: alat tulis, karton manila/kertas plano,
lakban, selotif, gunting
· Sumber belajar: silabus
(guru membawa sendiri) dan modul pelatihan
H.Langkah Pembelajaran
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Media
|
A.
Kegiatan Awal
§ Salam
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan
salam dan menanyakan kabar hari ini dilanjutkan ice breaking.
§ Eksplorasi materi
Trainer mengeksplorasi pengetahuan guru melalui tanya jawab (beberapa
guru diharapkan dapat berpartisipasi aktif
dalam kegiatan ini):
ü
Mengapa Sekolah Alam memiilih konsep pembelajaran tematik?
ü Bagaimana kurikulum pembelajaran tematik ?
§
Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai
ü Materi yang akan dibahas
ü Kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan
materi I
ü Trainer membagikan modul pelatihan
|
10’
10’
5’
|
Brainstorming
Ceramah
|
|
B.
Kegiatan Inti
§ Trainer
meminta guru membuat kelompok yang terdiri dari maksimal 5 orang dengan level/kelas yang berbeda.
§ Trainer
meminta guru dalam tiap kelompok untuk membaca dan mendiskusikan materi I.
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar latihan 1.1. secara
berkelompok (sesuai pengelompokan pada sessi 1). Para guru saling berdiskusi
dalam menjawab/mengerjakan tugas pada lembar latihan. namun masing-masing
guru harus mencatat juga jawabannya.
§ Perwakilan dari 2 kelompok (pertama) mempresentasikan hasil diskusi dalam
pengerjaan lembar latihan 1.1, kelompok lain menanggapi
§
Trainer
menyampaikan penguatan materi dan mengadakan tanya jawab untuk memperkuat
pemahaman para guru.
§ Trainer
meminta guru dalam tiap kelompok untuk membaca dan mendiskusikan materi I.
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar latihan 1.2. secara
berkelompok (sesuai pengelompokan pada sessi 1). Para guru saling berdiskusi
dalam menjawab/mengerjakan tugas pada lembar latihan. namun masing-masing
guru harus mencatat juga jawabannya.
§ Perwakilan dari 2 kelompok (pertama) mempresentasikan hasil diskusi dalam
pengerjaan lembar latihan 1.2, kelompok lain menanggapi
§
Trainer
menyampaikan penguatan materi dan mengadakan tanya jawab untuk memperkuat pemahaman
para guru
|
5’
15’
15’
10’
25’
|
Silent
reading
Diskusi kelompok
Presentasi
Ceramah dan tanya
jawab
|
Modul materi I
Modul lembar latihan
dan jawaban 1.1
Materi pada Power Point
|
C.
Kegiatan Akhir
§
Para guru
diberi kesempatan untuk
menanyakan materi yang belum dimengerti.
§
Para guru diminta mengerjakan evaluasi secara
individual
§
Guru
dan trainer membahas soal evaluasi secara umum
§
Trainer meminta guru menuliskan refleksi terkait materi dan kegiatan
pelatihan dalam sticky note
§
Hasil refleksi ditempel pada kertas plano/manila yang telah ditempelkan
di dinding
|
10’
10’
5’
|
Tanya jawab
Kerja individu
Diskusi
Kerja individu
|
Lembar evaluasi
Sticky note
Kertas plano, lakban
|
I. Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis
penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis,
perbuatan, sikap
d. Bentuk
penilaian : Subjektif
e. Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran
RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN
MATERI II
A.Materi Pokok :
Konsep Dasar Pembelajaran Tematik
B. Alokasi Waktu :
190’ (hari pertama, sessi 2)
C. Kompetensi Dasar
Para
guru memahami konsep dasar pembelajaran tematik di Sekolah Dasar
D. Indikator
1.
Menjelaskan pengertian pembelajaran tematik
2.
Menjelaskan tujuan pembelajaran tematik
3.
Menjelaskan manfaat pembelajaran tematik
4.
Menjelaskan prinsip pembelajaran tematik
5.
Menjelaskan
ciri-ciri pembelajaran tematik
6.
Mengidentifikasi
dan menganalisis SKD dan indikator yang coock dengan tema
E. Materi Pokok
· Konsep dasar
pembelajaran tematik
Ø Pengertian
pembelajaran tematik
Ø Tujuan
pembelajaran tematik
Ø Manfaat
pembelajaran tematik
Ø Prinsip-prinsip
pembelajaran tematik
Ø Ciri-ciri
pembelajaran tematik
Ø Kaitan pembelajaran
tematik dengan standar isi
F. Metode dan Model
Pembelajaran
· Model
pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode pembelajaran : presentasi,
diskusi kelompok, games
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, sticky
note
· Media penunjang lainnya: alat tulis, karton manila/kertas plano,
lakban, selotif, gunting
· Sumber pembelajaran: silabus (guru membawa sendiri) dan modul
pelatihan
H.Langkah Pembelajaran
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Media
|
A.
Kegiatan Awal
§ Salam
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan
salam, dilanjutkan ice breaking.
§ Eksplorasi materi
Trainer mengeksplorasi pengetahuan guru melalui tanya jawab (beberapa guru
diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini):
ü
Mengapa kurikulum 2013 berkonsep tematik?
ü Berikan contoh pelaksanaan pembelajaran tematik
yang telah dilaksanakan di kelas!
§ Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai
ü Materi yang akan dibahas
ü Kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan materi
II
|
10 ‘
10’
5’
|
Brainstorming
Ceramah
|
|
B.
Kegiatan Inti
§ Trainer
meminta guru dalam tiap kelompok (sesuai
pengelompokan pada sessi 1) untuk membaca dan mendiskusikan materi II.
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar latihan 2.1.
secara berkelompok. Para guru saling berdiskusi dalam menjawab/ mengerjakan
tugas pada lembar latihan. namun masing-masing guru harus mencatat juga
jawabannya.
§ Perwakilan dari 2 kelompok (ketiga) mempresentasikan hasil diskusi dalam
pengerjaan lembar latihan 2.1, kelompok lain menanggapi
§
Trainer menyampaikan
penguatan materi dan mengadakan tanya jawab untuk memperkuat pemahaman para
guru tantang pengertian, tujuan, manfaat, dan ciri-ciri pembelajaran tematik
§
Trainer meminta guru dalam tiap kelompok (sesuai pengelompokan pada sessi 1) untuk membaca dan
mendiskusikan materi II
§ Trainer meminta guru mengerjakan pertanyaan pada lembar latihan 2.2.
secara berkelompok. Para guru saling berdiskusi dalam menjawab/mengerjakan
tugas pada lembar latihan. namun masing-masing guru harus mencatat juga
jawabannya.
§ Perwakilan dari 2 kelompok (keempat) mempresentasikan hasil diskusi dalam
pengerjaan lembar latihan 2.2, kelompok lain menanggapi
§
Trainer
menyampaikan penguatan materi dan mengadakan tanya jawab untuk memperkuat
pemahaman para guru tentang kaitan pembelajafran tematik dengan standar isi
|
15’
15’
10’
20’
15’
30’
15’
30’
|
Silent
reading
Diskusi kelompok
Presentasi
Ceramah dan tanya
jawab
Silent
reading
Diskusi kelompok
Presentasi
Ceramah dan tanya
jawab
|
Modul materi II
Modul lembar latihan
dan jawaban 2.1
Materi pada Power Point
Modul materi II
Modul lembar latihan
dan jawaban 2.1
Materi pada Power Point
|
C.
Kegiatan Akhir
§
Para guru diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum
dimengerti.
§
Para guru diminta mengerjakan evaluasi secara
individual
§
Guru
dan trainer membahas soal evaluasi secara umum
§
Trainer meminta guru menuliskan refleksi terkait materi dan kegiatan
pelatihan dalam sticky note
§
Hasil refleksi ditempel pada kertas plano/manila yang telah ditempelkan
di dinding
|
10’
10’
5’
|
Tanya jawab
Kerja individu
Diskusi
Kerja individu
|
Lembar evaluasi
Sticky note
Kertas plano, lakban
|
I. Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis
penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis,
perbuatan, sikap
d. Bentuk
penilaian : Subjektif
e. Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran
RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN
MATERI III
A.Materi Pokok :
Konsep Dasar Pemetaan Tema
B. Alokasi Waktu :
170’ (hari pertama, sessi 3)
C. Kompetensi Dasar
Para
guru memahami konsep dasar pemetaan tema dalam pembelajaran tematik di Sekolah
Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pelatihan, diharapkan para guru mampu:
1. Menjelaskan pengertian
pemetaan tema
2. Menjelaskan cara
menentukan tema dalam pembelajaran tematik
3. Mengidentifikasi
prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema
E. Materi Pokok
· Konsep dasar
pembelajaran tematik
Ø Pengertian
pembelajaran tematik
Ø Tujuan pembelajaran
tematik
Ø Manfaat
pembelajaran tematik
Ø Prinsip-prinsip
pembelajaran tematik
Ø Ciri-ciri
pembelajaran tematik
Ø Kaitan
pembelajaran tematik dengan standar isi
F. Metode dan Model
Pembelajaran
· Model
pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode pembelajaran : presentasi,
diskusi kelompok, games
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, papan tulis kecil, sticky note
· Media penunjang lainnya: alat tulis, karton manila/kertas plano,
lakban, selotif, gunting
· Sumber pembelajaran: silabus (guru membawa sendiri) dan modul
pelatihan
H.Langkah Pembelajaran
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Media
|
D.
Kegiatan Awal
§ Salam
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan
salam, dilanjutkan ice breaking.
§ Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai
ü Materi yang akan dibahas
ü Kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan
materi III
|
15 ‘
10’
|
Ceramah
|
|
E.
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi materi
Trainer mengeksplorasi pengetahuan guru melalui tanya jawab (beberapa
guru diharapkan dapat berpartisipasi aktif
dalam kegiatan ini):
ü Apa yang dimaksud dengan pemetaan tema?
§ Guru menyampaikan gagasannya, yang lain menanggapi/menyepakati
§ Trainer menyampaikan penguatan tentang review pengertian tema dan materi tentang pemetaan tema
§
Trainer meminta guru dalam tiap kelompok (sesuai pengelompokan pada sessi 1) untuk membaca dan
mendiskusikan materi III
§ Trainer
meminta guru mengerjakan pertanyaan pada
lembar latihan 3.1 dalam kelompok sesuai pengelompokan pada sessi 1. Guru
mengerjakan secara individu namun diperbolehkan untuk berdiskusi sesuai
kelompok masing-masing.
§ Perwakilan dari 2 kelompok (kelima)
mempresentasikan hasil diskusi dalam pengerjaan lembar latihan 3.1, kelompok
lain menanggapi
§
Trainer
menyampaikan penguatan tentang cara menentukan tema
§
Trainer meminta guru dalam tiap kelompok (sesuai pengelompokan pada sessi 1) untuk membaca dan
mendiskusikan materi III
§ Trainer
meminta guru mengerjakan pertanyaan pada
lembar latihan 3.2 dalam kelompok sesuai pengelompokan pada sessi 1. Guru
mengerjakan secara individu namun diperbolehkan untuk berdiskusi sesuai
kelompok masing-masing.
§ Perwakilan dari 2 kelompok (keenam)
mempresentasikan hasil diskusi dalam pengerjaan lembar latihan 3.2, kelompok
lain menanggapi
§
Trainer
memberikan penguatan tentang prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema
|
5’
10’
10’
10’
15’
10’
15’
10’
15’
10’
20’
|
Curah gagasan
Diskusi
Ceramah
Silent
reading
Kerja kelompok
diskusi
Presentasi
Ceramah dan tanya
jawab
Kerja
kelompok
diskusi
Presentasi
Ceramah dan tanya
jawab
|
Materi pada Power Point
Modul materi III
Modul lembar latihan
& jawaban 3.1
Materi pada Power Point
Modul lembar latihan
& jawaban 3.2
Materi pada Power Point
|
F.
Kegiatan Akhir
§
Para guru
diberi kesempatan untuk
menanyakan materi yang belum dimengerti.
§
Para guru diminta mengerjakan evaluasi secara
individual
§
Guru
dan trainer membahas soal evaluasi secara umum
§
Trainer meminta guru menuliskan refleksi terkait materi dan kegiatan
pelatihan dalam sticky note
§
Hasil refleksi ditempel pada kertas plano/manila yang telah ditempelkan
di dinding
|
10’
10’
5’
|
Tanya jawab
Kerja individu
Diskusi
Kerja individu
|
Lembar evaluasi
Sticky note
Kertas plano, lakban
|
J. Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis
penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis,
perbuatan, sikap
d. Bentuk
penilaian : Subjektif
e. Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran
RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN
MATERI IV
A.Materi Pokok :
Aplikasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Alam
B. Alokasi Waktu :
250’ (hari kedua, sessi 2)
C. Kompetensi Dasar
Para
guru memahami aplikasi pembelajaran tematik di Sekolah Alam
D. Indikator
1. Menjelaskan prinsip
dasar penggunaan tema dalam memahami alam semesta
2. Menganalisis cara
memebedah tema
E. Materi Pokok
· Prinsip dasar
penggunaan tema dalam memahami alam semesta
· Cara membedah
tema
F. Metode dan Model
Pembelajaran
· Model
pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode
pembelajaran : presentasi, diskusi kelompok, games
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, sticky
note
· Sumber pembelajaran: modul pelatihan
H.Langkah Pembelajaran
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Media
|
B.
Kegiatan Awal
§ Salam
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan
salam, dilanjutkan ice breaking.
a.
Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai
ü Materi yang akan dibahas
ü Kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan
materi IV
|
10 ‘
10’
|
Ceramah
|
|
C.
Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi materi
Trainer mengeksplorasi pengetahuan guru melalui tanya jawab (beberapa
guru diharapkan dapat berpartisipasi aktif
dalam kegiatan ini):
ü Apa saja yang menjadi ciri khas pembelajaran di
Sekolah Alam?
ü Bagaimana proses perencanaan dan persiapan
pembelajaran di Sekolah Alam?
§ Guru menyampaikan gagasannya, yang lain menanggapi/menyepakati
§ Trainer menyampaikan penguatan materi aplikasi pembelajaran tematik di
sekolah alam
§ Trainer membagi guru menjadi 10 kelompok melalui games
§ Trainer
meminta guru mengerjakan latihan 4.1 sesuai kelompok
§ Tiap kelompok mempersiapkan satu
orang untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok, dan sisanya akan
berkeliling untuk mendengarkan
presentasi kelompok lain
|
10’
15’
60’
60’
60’
|
Curah gagasan
Diskusi
Ceramah Tanya jawab
Kerja kelompok
diskusi
|
Materi pada Power Point
Modul materi IV
Modul lembar latihan
& jawaban 4.1
|
D.
Kegiatan Akhir
§
Para guru
diberi kesempatan untuk
menanyakan materi yang belum dimengerti.
§
Trainer meminta guru untuk memberikan pendapat
tentang 2 tema yang terbaik untuk kegiatan pada sessi selanjutnya
§
Trainer meminta guru menuliskan refleksi terkait materi dan kegiatan
pelatihan dalam sticky note
§
Hasil refleksi ditempel pada kertas plano/manila yang telah ditempelkan
di dinding
|
10’
10’
5’
|
Tanya jawab
Kerja individu
Diskusi
Kerja individu
|
Lembar evaluasi
Sticky note
Kertas plano, lakban
|
I. Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis
penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis,
perbuatan, sikap
d. Bentuk
penilaian : Subjektif
e. Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran
RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN
MICROTEACHING
EVALUASI AKHIR
A.Materi Pokok :
Latihan menyusun RPP dan mengaplikasikannya
B. Alokasi Waktu :
155’ +45’ (hari kedua, sessi 3 dan 4)
C. Kompetensi Dasar
Para
guru dapat menyusun RPP dengan konsep pembelajaran tematik dan
mengaplikasikannya dalam proses pembelajtran
D. Indikator
1.
Menyusun RPP pembelajaran tematik
2.
Mengapikasikan RPP yang telah dibuat dalam pembelajaran
E. Materi pokok
· Pembuatan RPP
· Microteaching
F. Metode dan Model
Pembelajaran
· Model
pembelajaran : mandiri, cooperative learning
· Metode
pembelajaran : praktek langsung, diskusi kelompok,
G. Media dan Sumber Belajar
· Media: infocus, audio, papan tulis besar, spidol, laptop
· Media penunjang lainnya: alat tulis, karton manila/kertas plano,
lakban, selotif, gunting
· Sumber belajar: silabus
(guru membawa sendiri) dan modul pelatihan
H.Langkah Pembelajaran
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Media
|
A.
Kegiatan Awal
§ Salam
§ Doa pembuka
Trainer memulai kegiatan dengan mengucapkan
salam dan dilanjutkan ice breaking.
§ Eksplorasi tujuan
ü Trainer menjelaskan tujuan yang akan dicapai
ü Kegiatan yang akan dilakukan
|
5’
10’
|
Ceramah
|
|
B.
Kegiatan Inti
§ Trainer
meminta guru membuat 2 kelompok besar yang
masing-masing terdiri dari 5 kelompok yang telah dibentuk pada sessi 2.
§ Trainer
meminta perwakilan kelompok besar memilih 1
tema yang telah dinilai pada sessi 2 .
§ Trainer mengontrol dan mengarahkan proses pembuatan RPP
§ Tiap kelompok membagi tugas dalam penyusunan RPP sehingga semua
berperan. RPP yang dinilai benar oleh
trainer langsung diketik pada laptop.
§ Perwakilan dari tiap kelompok mempresentasikan RPP yang akan digunakan
dalam microteaching, kelompok lain menanggapi
§
Trainer
menyampaikan penguatan materi dan mengadakan tanya jawab untuk memperkuat
pemahaman para guru.
§ Tiap
kelompok mempersiapkan kegaitan microteaching dan memilih 2 orang yang akan
bertugas sebagai guru utama dan guru pendamping.
§ Kelompok
yang bertugas untuk microteaching selain yang menjadi pengajar hanya
mengamati. Sementara kelompok yang satunya menjadi murid, begitu sebaliknya.
§ Setelah
kedua kelompok melakukan microteaching, trainer meminta pendapat kepada guru- guru terkait:
ü
Performance
ü
Kesesuaian dengan
RPP
ü
Kesesuain dengan
konsep pembelajaran tematik
ü
Pembelajaran
membuat siswa merasa asyik atau tidak
ü Masukan
ü Kelompok yang dinilai memberikan argumentasi atau tanggapan
§
Trainer
menyampaikan penguatan materi dan mengadakan tanya jawab untuk memperkuat
pemahaman para guru
|
10’
45’
10’
5’
15’
30’
15’
|
Ceramah
Diskusi kelompok
Presentasi
Ceramah dan tanya
jawab
Diskusi kelompok
Praktek langsung
Brainstorming dan Tanya
jawab
Ceramah
|
Modul materi I
Modul lembar latihan
dan jawaban 1.1
Materi pada Power Point
|
C.
Kegiatan Akhir
§
Para guru
diberi kesempatan untuk
menanyakan materi yang belum dimengerti.
§
Para guru diminta mengerjakan evaluasi akhir secara
individual
§
Trainer meminta guru mengisi penilaian pelatihan secara keseluruhan
|
10’
45’
|
Tanya jawab
Kerja individu
Kerja individu
|
Lembar evaluasi
akhir
Lembar evaluasi
pelaksanaan pelatihan
|
I.
Penilaian
a. Prosedur : Proses dan produk
b. Jenis
penilaian : Test dan Non test
c. Teknik penilaian : Tulis,
perbuatan, sikap
d. Bentuk
penilaian : Subjektif
e. Alat penilaian : Soal, Kunci jawaban dan standar penskoran
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah
Dasar. Jakarta : Pusat Kurikulum
Badan Penelitian dan Pengembangan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan
Siswa. Jakarta : Depdiknas.
Fogarty R, 1991. The Mindfull School: How to Integrate The Curricula. Palatine,
Illinois: Skylight Publishing, inc.
Khaeruddin & Mahfud Junaedi. 2007.
Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan Konsep dan implementasinya di
Madrasah.
Jogyakarta:Nuansa Aksara
Masnur Muslich. 2008. KTSP Pembelajaran berbabasis kompetensi dan kontekstual. Jakarta:Bumi aksara.
Paket 5 Konsep Dasar Pemetaan Tema
Sa’ud, Udin Syaefuddin, dkk. 2006.
SILABUS
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) ttg TEMATIK TERPADU oleh
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN, 2016
Tim Pustaka Yustisia. 2007. Panduan Lengkap KTSP. Yogyakarta:
Pustaka Yustisia.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Karya.
Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT Prestasi
Pustaka Karya.
Udin Syaefudin dkk. 2006. Pembelajaran Terpadu. Bandung : UPI Press.
Ujang Sukandi. 2003. Belajar Aktif & Terpadu. Surabaya :
Duta Graha Pustaka
Bolehhah berbagi link ebook atau web dari semua daftar pustaka diatas !?!
BalasHapus^_^